Pontianak - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang tergabung dalam kelompok Arus Deras turut serta melestarikan tradisi kuda lumping pada tanggal 24 Agustus 2025, pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mereka untuk memahami dan mendukung keberagaman budaya di wilayah KKL. "Kami sangat antusias bisa terlibat langsung dalam pelestarian tradisi kuda lumping ini. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga," ujar Arus, koordinator kelompok KKL Arus Deras. Para mahasiswa KKL tidak hanya menyaksikan pertunjukan kuda lumping, tetapi juga belajar tentang sejarah, makna, dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut. Mereka juga berinteraksi dengan para pelaku seni dan tokoh masyarakat setempat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. "Kuda lumping adalah bagian penting dari identitas budaya masyarakat di sini. Kami berharap, dengan dukungan dari mahasiswa KKL, tradisi ini dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang," kata salah satu tokoh masyarakat setempat. Kegiatan ini memberikan kesan mendalam bagi para mahasiswa KKL. Mereka merasa bangga bisa menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya Indonesia. Selain itu, mereka juga belajar tentang pentingnya menghargai dan menghormati perbedaan budaya. "Kami berharap, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan budaya Indonesia," pungkas Arus.
Sungai Deras - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari kelompok Arus Deras menikmati pertunjukan kuda lumping bersama di Sungai Deras pada pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini menjadi momen kebersamaan sekaligus upaya untuk mengenal lebih dekat seni dan budaya lokal.
"Seru banget bisa nonton kuda lumping bareng teman-teman KKL di sini. Pertunjukannya sangat menghibur dan memukau," ujar salah satu mahasiswa KKL.
Pertunjukan kuda lumping ini menampilkan aksi-aksi yang mendebarkan dan memukau dari para penari. Musik tradisional yang mengiringi pertunjukan semakin menambah suasana meriah. Para mahasiswa KKL terlihat antusias menyaksikan setiap gerakan dan atraksi yang ditampilkan.
"Kami sangat terkesan dengan pertunjukan kuda lumping ini. Ini adalah pengalaman yang tidak akan kami lupakan," kata koordinator kelompok KKL Arus Deras.
Selain menikmati pertunjukan, para mahasiswa KKL juga berinteraksi dengan para pelaku seni dan masyarakat setempat. Mereka belajar tentang sejarah, makna, dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi kuda lumping.
"Kami berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kecintaan kami terhadap seni dan budaya Indonesia," pungkas salah satu mahasiswa KKL.
Kegiatan nonton kuda lumping bareng ini memberikan kesan positif bagi para mahasiswa KKL. Mereka merasa lebih dekat dengan masyarakat setempat dan lebih memahami kekayaan budaya Indonesia.
Komentar
Posting Komentar